Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membersihkan Diri dari Perkara yang Haram


Dalam kehidupan ini, manusia tidak hanya dituntut untuk berbuat baik kepada sesama, namun juga menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui kepatuhan terhadap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu bentuk kepatuhan tersebut adalah dengan membersihkan diri dari perkara yang haram.

Makna Perkara Haram

Secara bahasa, haram berarti sesuatu yang dilarang atau tidak diperbolehkan. Dalam istilah syariat Islam, haram adalah segala sesuatu yang secara tegas dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, serta pelakunya akan mendapat dosa jika tetap melakukannya. Contoh perkara haram antara lain: memakan riba, mencuri, berdusta, menipu, berzina, meminum khamr, hingga memakan makanan yang tidak halal.

Pentingnya Menjauhi yang Haram

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Wahai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

(QS. Al-Baqarah: 168)

Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim wajib berhati-hati dalam apa yang dimakan, diminum, dan dikonsumsi—baik secara fisik maupun secara batin. Jika seseorang terbiasa mengonsumsi atau terlibat dalam perkara haram, maka hatinya menjadi gelap dan tertutup dari hidayah.

Pengaruh Perkara Haram Terhadap Hati dan Doa

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sungguh Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman sebagaimana yang Dia perintahkan kepada para rasul...”

(HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut, Rasulullah mengisahkan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, wajahnya berdebu dan kusut, dia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa: “Ya Rabb, Ya Rabb”, namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dari yang haram. Maka bagaimana doanya akan dikabulkan?

Hadits ini menjelaskan betapa pentingnya menjaga diri dari perkara haram, sebab ia dapat menjadi penghalang bagi terkabulnya doa-doa kita. Bahkan ibadah pun bisa kehilangan nilainya bila dilakukan dengan tubuh yang tumbuh dari sesuatu yang haram.

Cara Membersihkan Diri dari Perkara Haram

Menuntut Ilmu

Tidak mungkin seseorang dapat menjauhi perkara haram jika ia tidak mengetahui batas-batas halal dan haram dalam Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus belajar dan memahami syariat Islam secara benar.

Mengoreksi Penghasilan

Periksa dari mana rezeki kita berasal. Apakah dari pekerjaan yang halal dan jujur, ataukah dari hasil penipuan, riba, atau korupsi? Membersihkan harta dari sumber yang haram adalah langkah penting menuju keberkahan.

Tobat dan Istighfar

Jika kita pernah terjerumus dalam perkara haram, maka jangan berputus asa. Pintu taubat selalu terbuka. Bertaubatlah dengan sungguh-sungguh, menyesali perbuatan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Menjaga Hati dan Lingkungan

Hindari pergaulan yang mendorong kita pada kebiasaan buruk atau gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai Islam. Teman yang baik akan membimbing kita untuk terus berada di jalan yang diridhai Allah.

Menjaga diri dari perkara haram bukanlah hal yang mudah, apalagi di zaman modern ini di mana batas-batas halal dan haram seringkali diabaikan. Namun, seorang Muslim yang menginginkan kebersihan hati, keberkahan hidup, dan keridhaan Allah, harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhinya.

Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu menjaga diri, bersih dari hal-hal yang haram, dan istiqamah di jalan kebaikan.

“Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan gantikan dengan yang lebih baik.”

(HR. Ahmad)